BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air
mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk
ekosistem air mengalir adalah sungai. Ekosistem memiliki ciri-ciri antara lain
variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh
iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Hewan dan
tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan
tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan
hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat
tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi
perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan
air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang dan pencernaan.Organisme
lain yang hidup pada ekosistem air tawar adalah plankton, neuston, perifiton
dan bentos. Plankton terdiri atas fitoplankton dan zooplankton; biasanya
melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air. Neuston merupakan
organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada
permukaan air, misalnya serangga air. Perifiton merupakan tumbuhan atau hewan
yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong. Dan
bentos adalah hewan dan tumbuhan yang hidup pada endapan. Bentos dapat sessil
(melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
B.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
1. Memberikan informasi
mengenai ekosistem, terutama ekosistem air tawar
2. Mengajak para pembaca agar
saling menjaga kelangsungan ekosistem
3.
Agar dapat mengetahui asal mula terbentuk
ekosistem
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Secara
umum, maksud ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik yang terjadi antara
makhluk
hidup dengan lingkungannya. Disekitar kita, ada banyak sekali ekosistem yang terjadi, mungkin itu
ekosistem air tawar, ekosistem, pantai, ekosistem darat, dan sebagainya
tergantung dari lingkungan tempat hidup makhluk tersebut.
Sedangkan yang dimaksud ekosistem air tawar
adalah suatu bentuk menyeluruh atau tatanan yang ada didalam air tawar dan
sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam air tersebut dan lingkungan
air tawar itu sendiri. Ekosistem air tawar akan saling mempengaruhi antara satu
komponen
dengan komponen lainnya. Komponen pembentuk ekosistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Komponen hidup (biotik) dan komponen tidak hidup (abiotik)
Contoh komponen hidup didalam air tawar adalah
ikan, serangga dalam air, dan segala makhluk hidup yang ada disekitar perairan
tersebut. Sedangkan komponen mati atau tidak hidup adalah benda-benda didalam
telaga atau sungai itu sendiri yang digunakan sebagai media hidup dari makhluk
hidup didalamnya.
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya.
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik akan membentuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan hal itulah yang menjadikan sebuah ekosistem didalam air tawar maupun ditempat lainnya.
B.
Macam-Macam
Ekosistem Air Tawar
Secara
umum ekosistem air tawar dibagi menjadi dua jenis yaitu ekosistem lentik atau
air tenang dan ekosistem air yang mengalir atau lotik.
Ekosistem Lentik
Perairan menggenang (lentik) adalah
suatu bentuk ekosistem perairan yang di dalamnya aliran atau arus air tidak
memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air tidak begitu besar atau
tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Pada perairan ini
faktor yang amat penting diperhatikan adalah pembagian wilayah air secara
vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap lapisannya. Perairan
menggenang di bagi dalam tiga lapisan utama yang didasari oleh ada tidaknya
penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan
profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur perairannya, perairan
menggenang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: metalimnion, epilimnion, dan hipolimnion.
Kelompok organisme di perairan
menggenang berdasarkan niche utama dalam kedudukan rantai makanan meliputi
produser (autotrof), makro konsumer (heterotrof) dan mikrokonsumer
(dekomposer). Kelompok organisme yang ada di perairan menggenang berdasarkan cara
hidupnya meliputi: benthos, plankton, perifiton, nekton dan neuston.
Contoh kosistem air tenang yaitu
danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut dan lain sebagainya:
a. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya
mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau
terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang
dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah
fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik.
Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang
drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan
daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai
dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi
menjadi empat daerah sebagai berikut.
·
Daerah litoral,
Merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan
optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan
air yang berakar dengan daun ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas
organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya
diatom), berbagai siput dan remis, serangga, Crustacea, ikan, amfibi, reptil
air dan semiair seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa
mamalia
·
Daerah limnetik,
Merupakan daerah air bebas yang jauh
dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh
berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis
dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.
Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan kecil
memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil
dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular,
kura-kura, dan burung pemakan ikan.
·
Daerah
profundal,
Merupakan daerah yang dalam, yaitu
daerah afotik. Organisme yang ada hidup dengan mendekomposisi detritus yang
jatuh dari daerah limnetik. Organisme yang menghuni adalah cacing dan mikroba.
·
Daerah bentik,
Merupakan daerah dasar danau tempat
terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.
Berdasarkan
produksi materi organiknya, terdapat dua macam danau yaitu danau oligotropik
dan danau eutropik.
·
Danau oligotropik merupakan danau
yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak
produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,
dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
·
Danau eutropik merupakan danau yang
dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif.
Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen
terdapat di daerah profundal.
Danau
oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi
organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh
aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan
sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor.
Akibatnya
terjadi ledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi
detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau
tersebut. Pengkayaan danau seperti ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi
menyebabkan air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan
danau.
b. Kolam
Kolam umumnya di definisikan sebagai
kumpulan air yang dangkal dan sifat umumnya relatif merupakan air tenang dan
kaya akan vegetasi. Kolam dapat dibagi atas :
ü Kolam
berasal dari danau yang luas.
ü Kolam
yang tidak berhubungan dengan danau, ukurannya kecil.
ü Kolam
buatan manusia
ü
Berdasarkan
musim, kolam dapat di bedakan atas :
ü Kolam
sementara (Kolam sementara hanya ada pada waktu ada tertentu.)
ü Kolam
permanen (Kolam permanen berisi air sepanjang tahun.)
Kolam merupakan tempat tinggal yang
baik bagi hewan-hewan invertebrate misalnya:
§ Flagellata
terdiri dari Euglena, Pandoria, Rudorina
dan volvox.
§ Diantara
Coelenterata, hydra sering terlihat menempel pada tanaman dibawah air
§ Filum
Platyhelminthes seperti turbellaria tedapat di bawah batu dan di antara
vegetasi.
§ Annalida
diwakili oleh cacing tanah air tawar seperti Limicoloa,
§ Arthropoda
merupakan bentuk yang dominan terdapat dalam perairan kolam.
c. Rawa
air tawar
Rawa merupakan bentuk peralihan
antara air terbuka dan dataran. Rawa biasanya dikelilingi vegetasi, umunya
dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan
menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh tamnaman merambat. Variasi atau
keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat protozoa, rotifer, nematode, larva
capung, Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kura-kura. Pada lapisan dasar terdapat
insekta, keong, dan ikan-ikan. Dalam keadaan yang tidak menyenangkan penghuni
rawa membentuk kista. Sebagai contoh ikan (lepidosiner dan ceratodus) mem
bungkus diri dengan lumpur selama beberapa bulan.
Ekosistem Lotik
Yakni ekosistem air tawar
yang airnya mengalir. Salah satu contoh ekosistem ini adalah sungai. Sungai
sendiri diartikan sebagai suatu badan air dimana air tersebut mengalir ke suatu
titik yang lebih rendah. Air pada sungai mengandung sedikit makanan dan
sedimen. Aliran air pada sungai membuat komposisi oksigen di dalam airnya lebih
tinggi.
Organisme yang mendiami sungai
sedikit terbatas jika dibandingkan dengan danau. Hal ini disebabkan oleh airnya
yang mengalir sehingga menyulitkan organisme semacam plankton untuk berdiam
diri di dalamnya. Sungai sendiri dibagi ke dalam 3 wilayah yakni sungai, anak
sungai dan wilayah hilir. Masing-masing area ini dihuni oleh jenis ikan yang
berbeda. Misalnya saja pada anak sungai dijumpai ikan air tawar, sedangkan pada
hilir sering dijumpai ikan lele juga ikan gurame. Untuk sungai dengan ukuran
yang besar bisa juga ditemukan adanya buaya, ular juga kura-kura.
Ciri-ciri ekosistem lotik adalah
airnya mengalir, merupakan ekosistem terbuka dari kadar oksigen terlarut
relatif tinggi. Aliran air dalam ekosistem lotik merupakan faktor pembatas bagi
organisme yang ada di dalamnya. Artinya organisme yang tidak dapat melakukan
adaptasi terhadap adanya aliran air akan tersingkir. Aliran ini juga dapat
menjadi penentu jenis dan komposisi komponen biotik dalam ekosistem.
Aliran air tergantung pada topografi, besarnya sungai dan debit air yang
mengalir. Misalnya, jenis organisme di pinggir sungai berbeda dengan jenis
organisme di dalam atau di dasar sungai. Air ekosistem lotik tidak tetap,
melainkan berubah tergantung pada musim.
Jadi, ekosistem lotik mendapat
pengaruh yang besar dari ekosistem daratan. Aliran air memudahkan terjadinya
persentuhan antara permukaan air yang luas dengan udara. Apalagi, jika
disepanjang ekosistem lotik terdapat jeram, riak-riak kecil, dan air terjun.
Keadaan yang demikian menyebabkan kadar oksigen terlarut relatif tinggi.
Tingginya kadar oksigen memberikan kondisi pada hewan-hewan sungai untuk hidup
dilingkungan yang cukup oksigen, sehingga mereka menjadi peka terhadap
kekurangan oksigen. Adanya bahan pencemar yang dapat mereduksi (mengurangi)
oksigen terlarut dapat menimbulkan bencana bagi hewan air itu. Terdapat
beberapa perbedaan antara ekosistem sungai dimana terdapat aliran air dan
ekosistem danau yang airnya tenang/menggenang.
1. Adanya arus
2. Pertukaran antara air dengan dasar
lebih intensif karena adanya arus.
3. Pada air mengalir, kadar oksigen
lebih tinggi dibandingkan air tenang
4. Percampuran suhu dan kandungan zat
lebih merata Pada air mengalir terdapat beberapa adaptasi organism sebagai
berikut :
a. Melekat permanen pada substrat yang
tetap misalnya batu dan tanaman
b. Mempunyai alat kait tau penghisap
untuk melekat pada tempat yang licin
c. Permukaan bawah tubuh dapat dipakai
untuk melekat. Beberapa jenis hewan dapat melekat pada dasar dengan perantaraan
bagian tubuh yang lekat seperti golongan siput dan cacing pipih.
d. Bentuk badan strean line. Insekta,
larva, dan ikan mempunyai bentuk tubuh menyerupai telur yang membulat di depan
dan membulat di belakang untuk mengurangi tekanan air.
e. Bentuk tubuh pipih. Hewan di
perairan mengalir mempunyai bentuk tubuh pipih agar mudah bersembunyi di
bawah batu
f. Rheothaksis positif. Organisme Air
mengalir selalu berusaha berenang menentang arus berbeda dengan organism
perairan tenang yang bila diletakkan di perairan tenang yang bila diletakkan di
perairan mengalir selalu mengikuti arus.
g. Tigmotaxis positif. Organisme
perairan lotik mempunyai kecenderungan bergantung dan menempel pada
permukaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut
dan habitat darat. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme air tawar dibedakan
sebagai berikut.
a.
Plankton, terdiri alas
fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif)
mengikuti gerak aliran air.
b.
Nekton, hewan yang
aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c.
Neuston, organisme yang
mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air,
misalnya serangga air.
d.
Perifiton, merupakan
tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain, misalnya siput.
e.
Bentos, hewan dan
tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat)
atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
C.
Ciri-ciri
Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar ini memiliki
ciri-ciri tertentu antara lain:
1. Pada wilayah tersebut tidak terdapat
variasi suhu yang mencolok.
2. Kecenderungan penetrasi terhadap
cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh cuaca juga iklim.
3. Tumbuhan yang banyak dijumpai pada
ekosistem yang satu ini adalah jenis ganggang.
4. Organisme yang hidup di dalam
ekosistem ini umumnya telah mengalami fase adaptasi.
5. Kadar garam (salinitas) sangat
rendah bahkan jauh lebih rendah jika dibandingkan kadar garam pada protoplasma
organisme air (cairan sel makhluk hidup).
6. Kadar garam kurang dari 1%
Ekosistem perairan adalah ekosistem yang komponen
abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik)
dalam ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai
berikut.
·
Plankton, terdiri atas
fitoplankton dan zooplankton. Organisme ini dapat bergerak dan berpindah tempat
secara pasif karena pengaruh arus air, misalnya ganggang uniseluler dan
Protozoa.
·
Nekton, organisme yang
bergerak aktif (berenang), misalnya ikan dan katak.
·
Neuston, organisme yang
mengapung di permukaan air, misalnya serangga air, teratai, eceng gondok, dan
ganggang.
·
Bentos, organisme yang berada
di dasar perairan, misalnya udang, kepiting, cacing, dan ganggang.
·
Perifiton, melekat pada
organisme lain, misalnya ganggang dan siput.
Ekosistem
air tawar terdiri dari salah satu badan air yang terbuat dari air tawar seperti
danau, kolam, sungai, dan anak sungai. Mereka mencakup sekitar 20% dari Bumi
dan berada di berbagai lokasi tersebar di seluruh dunia. Sebagian besar
ekosistem air tawar terdiri dari air yang bergerak dan mengandung banyak jenis
ikan.
D.
Komponen-Komponen Ekosistem
Sama halnya ekosistem darat, ekosistem perairan juga
terdapat komponen produsen, konsumen, pengurai, dan kelompok abiotik.
1)
Produsen
Dalam ekosistem perairan yang bertindak sebagai produsen
adalah kelompok alga atau ganggang. Adanya ganggang atau alga kerap menyebabkan
warna tertentu pada permukaan air, misalnya pada danau atau kolam.
Mikroorganisme yang hidup di permukaan air dan terbawa arus air disebut dengan
istilah plankton. Plankton merupakan sumber makanan bagi ikan-ikan di sungai
ataupun di laut. Jika plankton tergolong tumbuh-tumbuhan yang memiliki
klororofil, disebut fitoplankton. Namun, jika mikroorganisme tersebut tergolong
hewan yang salah satu cirinya dapat bergerak sendiri dan makanannya adalah
fitoplankton, disebut zooplankton. Dalam hal ini zooplankton bukan termasuk
produsen, karena tidak mampu menghasilkan makanan sendiri. Fitoplankton dapat
dikatakan sebagai produsen, karena mampu membuat makanan sendiri melalui
fotosintesis.
2)
Konsumen
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa komponen
konsumen ekosistem perairan adalah zooplankton. Selain zooplankton, konsumen
pada ekosistem perairan berupa ikan kecil dan besar. Konsumen lain di ekosistem
perairan, yaitu hewan golongan keong, cacing, dan hewan tidak bertulang
belakang.
3)
Pengurai
Komponen pengurai dalam ekosistem perairan berupa
bakteri dan jamur. Semua bahan sisa dari tumbuhan atau hewan mati akan
diuraikan oleh bakteri da jamur yang hidup di perairan. Bahan-bahan tersebut
diuraikan kembali menjadi zat anorganik. Zat ini nantinya digunakan kembali
oleh produsen untuk mengolah makanan.
4)
Komponen abiotik
Unsur abiotik yang berperan di ekosistem perairan adalah
air, sinar matahari, udara, dan suhu. Komponen lingkungan abiotik berperan
penting dalam kehidupan mahluk hidup di perairan.
E.
Adaptasi
Adaptasi merupakan suatu proses evolusi yang
menyebabkan organisme mampu hidup lebih baik di bawah kondisi lingkungan
tertentu dan sifat genetik yang membuat organisme menjadi lebih mampu untuk
bertahan hidup (McNaughton-Wolf, 1990: 84). Apabila bicara tentang adaptasi
suatu organisme maka tidak lepas dari evolusi, yaitu perubahan pada frekuensi
gen dalam suatu populasi yang berkaitan dengan waktu. Beberapa bentuk adaptasi
yang dilakukan oleh suatu organisme, antara lain:
§ Mutasi : peristiwa perubahan genetis yang
dipengaruhi oleh seleksi alam.
§ Aliran gen : adaptasi ini dapat terjadi jika
organisme mengalami migrasi masuk atau keluar dari populasi setempat. Dari
migrasi itu, kemungkinan telah terjadi perubahan frekuensi gen baik pada donor
maupun resipien populasi dengan catatan jika mereka membawa gen yang mempunyai
perbedaan frekuensi dari salah satu populasinya.
§ Seleksi alam : suatu proses interaksi antara
fenotip (sifat-sifat organisme yang dapat diamati dari luar) dengan lingkungannya
yang menentukan kemampuan mempertahankan kehidupan dan hasil reproduktif dari
genotip individu
F.
Manfaat Ekosistem Air Tawar
Beberapa fungsi atau manfaat
ekosistem air tawar adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber plasma nutfah yang
berpotensi sebagai penyumbang bahan genetic
2. Sebagai tempat berlangsungnya siklus
hidup jenis flora/fauna yang penting
3. Sebagai sumber air yang dapat
digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya (rumahtangga, industri dan
pertanian)
4. Sebagai tempat penyimpanan kelebihan
air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau dari
sumber-sumber air bawah tanah
5. Memelihara iklim mikro, di mana
keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaman dan tingkat curah
hujan setempat
6. Sebagai sarana tranportasi untuk memindahkan
hasil-hasil pertanian dari tempat satu ke tempat lainnya
7. Sebagai penghasil energi melalui
plta
8. Sebagai sarana rekreasi dan objek
pariwisata.
G.
Fakta
Menarik Ekosistem Air Tawar
·
Hanya 3% dari air di
bumi berasal dari ekosistem air tawar.
·
Ada lebih dari 700
spesies yang berbeda dari ikan yang hidup di ekosistem air tawar.
·
99% dari semua air
tawar yang baik dalam bentuk es atau terletak di akuifer.
·
Banyak hewan selain
ikan hidup di ekosistem air tawar. Ini termasuk buaya, kuda nil, kura-kura, dan
katak.
·
Ekosistem Air Tawar
dibagi menjadi tiga kelompok: danau dan kolam, sungai atau anak sungai, dan
lahan basah.
·
Ada empat fitur utama
yang menentukan ekologi sungai dan anak sungai = aliran air, jumlah cahaya,
suhu atau iklim, dan kimia sungai.
·
Badan yang lebih kecil
dari air seperti selokan dan genangan air juga dianggap ekosistem air tawar
karena mereka membantu beberapa bentuk kehidupan untuk bertahan hidup.
·
Ekosistem Air Tawar
sangat penting bagi kelangsungan hidup kita karena mereka menyediakan orang dengan
lebih dari setengah dari air minum mereka.
·
Air dalam ekosistem air
tawar mengandung kurang dari 1% dari air garam. Setiap badan air yang
mengandung sedikit atau tidak ada garam dianggap air tawar.
·
Ekosistem Air Tawar
mengandung banyak rumput dan tanaman, tetapi pohon-pohon yang sangat langka.
·
Ada banyak serangga
yang hidup di ekosistem air tawar yang beberapa mungkin mempertimbangkan
menjadi hama termasuk nyamuk dan lalat. Serangga ini sangat penting dalam bahwa
mereka merupakan sumber makanan bagi banyak mamalia, burung, dan amfibi.
·
Setiap ekosistem air
tawar unik karena mereka semua mengandung berbagai spesies hewan dan tumbuhan,
iklim yang berbeda, dan berbagai jumlah air. Tidak ada dua ekosistem air tawar
yang persis sama.
·
Nil, sungai terpanjang
di dunia, merupakan bagian dari ekosistem air tawar.
·
Karena berbagai hewan
yang hidup di ekosistem air tawar, ada banyak hubungan predator-mangsa. ikan.
·
Pada zona profundal, banyak dihuni oleh jenis-jenis bakteri
dan fungi, cacing darah, yang meliputi larva chironomidae, dan annelida yang
banyak mengandung haemoglobin, jenis-jenis kerang kecil seperti anggota famili
sphaeridae dan larva "phantom" atau Chaoboras (corethra).
Rantai makanan adalah suatu transfer
energi dari tumbuhan melalui serangkaian organisme dengan jalan makan-memakan.
Pada tiap transfer ada 80-90% energi potensial yang hilang sebagai panas. Oleh
karena itu rantai makanan dalam satu deretan jumlahnya terbatas, biasanya
4 - 5 tingkat. Makin pendek rantai makanan, maka lebih banyak tersedia energi
yang dapat dimanfaatkan.